aku tak tahu mengapa begitu ingin ku menjadi wanita
yang kau anggap berharga selain ibumu.
kau, yang selalu disanjung banyak orang
karena terlalu banyak hal istimewa yang ada dalam dirimu.
ya, kau idola.
meskipun begitu, aku tetap tak tahu
mengapa aku begitu menyukaimu.
suka.
saat ini, mungkin itulah kata yang mampu
mewakili segenap rasaku padamu.
ya, aku menyukaimu.
aku suka, ketika kau lewat dihadapanku dengan jaket merahmu.
aku suka, ketika tak sengaja kita berpapasan dan kau tersenyum padaku.
kau tahu, saat itu, kurasa remuk redam sudah tulang-tulangku.
aku suka, ketika kau berjibaku dengan tugas dan notebook-mu
tanpa kau sadar bahwa aku memperhatikanmu dari balik notebook-ku.
terlalu banyak hal yang kusuka darimu.
sampai jika orang bertanya, mengapa aku menyukaimu?
aku jawab saja, aku tidak tahu.
sebab aku yakin, akan memerlukan banyak waktu
untuk menyebutkan hal yang kusuka darimu.
kau tahu? i've tried so hard to let you out from my mind.
tapi selalu tak bisa.
tetap saja, aku selalu menoleh ketika lewat di depan rumahmu
dan berharap kau akan keluar dan melempar senyum termanismu padaku.
aku selalu menyempatkan lewat di depan kelasmu,
meskipun aku tahu itu akan memperjauh langkahku menuju kelasku.
aku selalu membuka akun facebookmu tanpa berani me-requestmu menjadi temanku,
dan juga berharap suatu saat nanti aku akan meng-confirm friend request darimu.=D
selalu begitu.
ya, terserah orang menamaiku, looser or whatever.
meskipun banyak orang mengatasnamakan emansipasi,
untuk hal ini, tidak berlaku bagiku.
biarlah kau dulu yang mendatangiku dan berkata,
tidakkah kau tahu selama ini aku memperhatikan senyummu
yang sungguh aku tak mau senyum itu meredup sedikitpun.
kau, yang selalu kuharap menjadi lelakiku. bukan yang lain.
untukmu, yang detik ini sedang duduk bersebarangan denganku.
menunggu hujan reda di sore yang megharu-biru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar