ICE Breaking di tengah monotonnya siklus UTS (Go ICE)

role play :
- im writing (november 5th, 2010)

ICE's stage

            Bermula dari ajakan seorang teman sepermainan bernama (twit) NdiarN untuk menemaninya menghadiri Indie Clothing Expo (ICE) yang digelar pada tanggal 5 - 7 november 2010 di gramediaExpo Surabaya. dan tidak ada niat sama sekali untuk "khilaf" belanja layanya shopaholic yang ada di senetron2 remaja. Apaan sih ICE? Klo katanya siDiar mah, pameran kaos2 & baju2 buatan distro2 Surabaya. (and i think that was there are Cak-Cuk, Jula-Juli, etc). Dan aku salah besar. Ternyata yang ada disana adalah produk distro2 bandung yang keren abis (dan bertambah keren karena banyak SALE. Oh My) 15 menit pertama, kita masih kuat iman dan belum terbujuk oleh rayuan setan untuk khilaf belanja2. Cuma muter2 doang, dan sok2 an cm mau beli "yang bener2 kita BUTUH". Wow. dan seketika berbalik 180 derajat waktu nyampek tepat dihadapan dress yang unyu2 >.< .. huooo. aku tdk mungkin bisa untuk tidak membelinya. Dan dari sanalah awal dari kekhilafan kita berdua.

        sebenernya acara ini termasuk salah satu rangkaian acara dari Go ICE. dan juga live perform si MOCCA. padahal aku pengen banget liat. Tapi karena disfungsi dan disfasilitasi, aku gagal liat. *mana kaga ada yang ngajak lagi. ouh, poor me. semoga taon besok ada lagi deh acara kyk gini. hopefully :D

Hidup bukan hanya sekedar

edited. after joining Baitulmaal photography competition*dan g menag. hha

                                                   
hidup bukan hanya sekedar merangkai huruf H I D U P
menjadi sebuah kata yang cukup simpel dalam pengucap
namun begitu kompleks untuk diungkap

hidup bukan hanya sekedar tentang aku dan laptopku
tapi juga tentang dia dan gerobak lusuhnya
yang harus berjalan hingga berkilo-kilo jauhnya
demi mendapatkan beberapa lembar rupiah

hidup bukan hanya sekedar tentang aku dan tas hijau-tuaku
tapi juga tentang dia dan tali pengikat dipunggungnya
yang bisa menahan berkilo-kilo sampah yang diangkutnya
dengan gerobak tuanya

hidup bukan hanya sekedar tentang aku yang mengumpat
karena tugas kuliah
tapi juga tentang dia dan keikhlasannya
memungut dan memilah-milah sampah yang ada dihadapannya
demi keluarga yang menunggunya dirumah

hidup bukan hanya sekedar tentang aku yang mengeluhkan
panasnya ruang kelasku
tapi juga tentang dia dan peluh yang mebanjiri tubuhnya,
membasahi kaos lusuhnya, dan meluluh diantara keletihannya
namun ia tetap. menarik gerobak sampah itu

gerobak sampah itu ...
membuatnya gigih melawan kemiskinan

my nice long trip to BALI

Pagi itu, aku tak percaya bahwa sebentar lagi aku akan ke BALI. Ya, B A L I. Sebuah vacation yang sudah diplanning sejak tahun sebelum masehi. Ooops, i mean, udah diplanning sejak 2 tahun yang lalu. (bayangin. planning nyampe 2 tahun kaga jadi2, dan akhirnya, jadi juga. hhe). Berangkat pagi-pagi dengan driver yang udah dirental dari seorang kawan ayahku. Oke, awali dengan do'a naek kendaraan (untung aja masih hafal diluar kepala), dan selanjutnya ,,,,, (jeng jeng jeng) aku melanjutkan tidurku yang tertunda gara-gara harus bangun pagi buta buat recheck barang bawaan (ugh, sumpah ngantuk bgt).

WAOW.. What's that? pekikku ketika aku terbangun. Yeah, that's PAITON Energy Company. It's so wonderfull. Dengan letak geografis yang sangat strategis, PEC berdiri dengan megahnya di bibir pantai Pasir Putih Situbondo. PLTU penyangga kebutuhan listrik masyarakat Jawa-Bali ini emang beneran keren (meskipun pembangkit ini mendadak menurunkan pasokan daya listrik pada minggu2 di bulan november tahun lalu). "tambah keren lagi kalo malem" ayahku nyeletuk. "wah, Yah. pokoknya harus lewat sini pas malem" ujarku. "yaudah, kamu turun sini aja, trus nunggu sampe malem ntar" jawab ayahku becanda jayus.

Tak lama kemudian, sampailah di pelabuhan Ketapang Banyuwangi. Setelah antri selama 45 menit, mobil kita masuk ke dalem kapal. Segera aku menuju bagian cabin kapal dan menikmati perjalanan lautku. Semua biru, semua indah. nice :)

on the cabin of FERI Ship to BALI ;)

kau, yang kuharap menjadi lelakiku

aku tak tahu mengapa begitu ingin ku menjadi wanita
yang kau anggap berharga selain ibumu.
kau, yang selalu disanjung banyak orang
karena terlalu banyak hal istimewa yang ada dalam dirimu.
ya, kau idola.
meskipun begitu, aku tetap tak tahu
mengapa aku begitu menyukaimu.