Kami pun turun di Stasiun Gubeng Baru, kemudian berjalan menuju Monkasel yang tempatnya berseberangan dan jaraknya +/- 350m. Setelah sampai, kami segera menuju loket dan membayar tiket masuk sebesar Rp 15.000/orang. Memasuki kapal selam, kami disambut dengan ruangan awak kapal yang penuh dengan peralatan yang compact. Dari lebar kapal selam 6m, hanya tersisa free space untuk berjalan sekitar 1,5m. Setiap pintu penghubung antar ruangan hanya bisa dilewati oleh 1 orang saja, sehingga pengunjung harus bergantian. Karena sedang tidak ada tour guide yang memandu, jadi kami hanya membaca artikel yang ada di mesin atau dinding kapal selam untuk informasi sejarah KRI Pasopati 401.
Kami pun akhirnya sampai diruangan terakhir, yaitu ruangan diesel. Keluar menuruni anak tangga, terlihat kafetaria di area luar. Karena hari itu sangat terik, kami tidak bisa mengexplore lebih jauh fasilitas yang telah tersedia karena keterbatasan energi mamak-mamak yang anaknya cranky 😂
Sebenarnya di area Monkasel tersebut juga terdapat kolam renang anak, tempat menonton film dokumenter, dan wisata kapal menyusuri Sungai Kalimas.
Karena mood anak yang sudah tidak lagi kondusif, kami memutuskan untuk berjalan menuju Plaza Surabaya (Delta Plaza) yang berada di samping Monkasel. Setelah makan makanan favorite default toddler, Hoka-Hoka Bento 😝 dia pun mulai enjoy dan kami mengajaknya bermain di Timezone. OMG TIMEZONEEE!! Itu juga tempat favorit masa kecil generasi 90's gasih. Sekarang hanya ada di Mall tertentu 😭
Liburan kali ini ditutup dengan swafotobox yang merupakan fotobox pertama keluarga kami karena susahnya ngajak foto suami 😓 Siapa yang senasib seperjuangan? 😬
