mungkin diluar sana ada jodoh yang lebih baik menanti kita.
aku juga tak begitu tau, biarlah.
yang jelas sampai hari ini,
selain berdoa untuk kedua orang tua, keluarga, dan diriku sendiri,
pelan aku menyebut namamu, menyelipkannya diantara keinginan-keinginan masa depan.
jangan berekspektasi, ujarmu. tapi tak apa, aku berekspektasi kepada Tuhan. tidak terijabahi pun, aku yakin Dia akan menggantinya dengan yang lebih baik.
iya, layaknya wanita pada umumnya, aku begitu yakin bahwa akan hidup bersamamu kelak. padahal tak sekalipun kita membicarakannya. entahlah, aku terlalu tereksplotasi cerita picisan dan lagu romantis, mungkin.
aku mencintaimu.
aku ingin, akulah wanita yang paling kamu sayangi setelah ibumu,
aku selalu ingin tau kabarmu dimanapun kamu berada, sedang apakah, bersama siapakah.
aku ingin sealu ada morning - night greetings,
ditelpon, dinyanyiin pake gitar, surprise candle light dinner, banyak foto berdua,
ah, banyak mau. kelak pasti aku akan sangat merepotkanmu.
oleh karenanya, aku memutuskan untuk mencintaimu, sampai hari ini saja.
.
.
.
terimakasih untuk kemarin, kemarinnya lagi, dan kemarin-kemarin sejak pertama kita bertemu.
Lagi bubaran ya Mbak?
BalasHapus:D
Saya suka puisinya, diksinya sederhana. Mudah dicerna.
abg labil bgt :p
BalasHapus